Semarang – Tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan edukasi lingkungan di SMA Islam Al-Azhar 14 Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran siswa terkait polusi udara, sekaligus memperkenalkan teknologi sederhana berupa filter udara berbasis tanaman sirih gading (Epipremnum aureum) dan arang aktif.
Banyak siswa mengikuti program yang mengusung metode Project-Based Learning ini. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pre-test, penyampaian materi interaktif, sesi ice breaking, demonstrasi pembuatan filter, hingga post-test. Hasil evaluasi menunjukkan bertambahnya pemahaman siswa mengenai polusi udara dan cara mitigasinya.

Ketua tim, Muhammad Syahdan Yudha, menjelaskan bahwa penggunaan sirih gading dan arang aktif dipilih karena kemampuannya menyerap polutan udara secara efektif. Sirih gading memiliki kemampuan fitoremediasi tinggi, sementara arang aktif dapat mengadsorpsi partikel dan gas berbahaya tanpa memerlukan energi tambahan. “Kombinasi keduanya memberikan solusi ganda—biologis dan fisik—yang murah, mudah, dan bisa diterapkan di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Observasi lapangan menunjukkan antusiasme tinggi dari para siswa, terutama saat sesi praktik. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan memberikan ide kreatif untuk modifikasi desain filter agar lebih menarik dan praktis digunakan. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk keterampilan nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Menurut dosen pendamping Oki Ade Putra, kegiatan ini selaras dengan misi UNDIP dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek kualitas udara dan pendidikan lingkungan berkelanjutan. Ke depan, program serupa diharapkan dapat direplikasi di sekolah lain sebagai bagian dari gerakan nasional menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan ramah lingkungan.