Problematika mengenai pencemaran laut bukan hal yang asing lagi bagi kita. Terdapat berbagai macam jenis pencemaran laut, salah satunya pencemaran laut oleh timbal. Timbal merupakan racun yang kuat. Menurut NYU School Of Medicine kerugian yang dicapai Indonesia akibat timbal sebesar 37.9 juta dollar atau setara dengan 3% GDP Indonesia setiap tahunnya. Begitupun dengan makanan laut yang sering kita konsumsi, jika terpapar kandungan timbal, dapat menyebabkan tubuh kita sebagai konsumen akan terkena bahaya timbal. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada otak, kerusakan arteri dan kapiler, pembengkakan otak penurunan saraf, dan bahaya lainnya.
Melihat kondisi ini, Lima mahasiswa Universitas Diponegoro yang beranggotakan Amanda Anatasya (Fisika 2015), Dimaz Aji Laksono (Teknik Mesin 2017), Imam Mahdi (Teknik Mesin 2017), Retno Wulansari (Teknik Lingkungan 2015), dan Evany Fasya (Fisika 2015) membuat inovasi teknologi dalam membantu mengatasi pencemaran laut dengan alat “Smart Adsorbent of Plumbum (SAP)”. Alat ini bertujuan untuk menyerap limbah timbal yang ada di lautan menggunakan zeolite tipe mordernite.
Alat SAP pada bulan September 2018 kemarin telah dilombakan pada ajang International Young Inventors Award 2018 di Grand Inna – Bali dan berhasil meraih silver medal. Alat SAP pun sedang dalam proses pengurusan Hak Paten. Pada 21-23 Februari 2019 tim SAP ini mendapatkan Silver Medali pada Malaysia Technology Expo Innovation Marketplace (MTE 2019). Semoga melalui alat SAP ini, pencemaran laut karena limbah timbal dapat berkurang , Semangat selalu dalam membawa nama harum Indonesia, SAP team!