Rembang, 14 Agustus 2025 – Departemen Fisika Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pengenalan Mini-IPAL Portabel untuk Pengolahan Air Limbah Batik”. Kegiatan ini dilaksanakan di Batik Lasem Ningrat, Rembang, dan diikuti oleh dosen Fisika UNDIP yaitu Prof. Heri Sutanto, S.Si., M.Si., F.Med., Prof. Dr. Eng. Eko Hidayanto, S.Si., M.Si., F.Med., Drs. Indras Marhaendrajaya, M.Si., serta beberapa mahasiswa. Dari pihak Batik Lasem Ningrat, kegiatan ini disambut langsung oleh Bapak Rifa’i selaku perwakilan.

Acara diawali dengan perkenalan dari tim UNDIP mengenai profil Universitas Diponegoro, khususnya Departemen Fisika, serta komitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Sesi ini dikemas untuk membangun hubungan baik dan memberikan gambaran bahwa sains, khususnya fisika, dapat berkontribusi nyata dalam penyelesaian masalah lingkungan.

Memasuki inti kegiatan, tim pengabdian memperkenalkan teknologi Mini-IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) portabel yang dirancang sebagai solusi praktis untuk membantu industri batik dalam mengolah limbah cairnya. Peserta mendapatkan penjelasan mengenai prinsip kerja mini-IPAL, manfaatnya dalam mengurangi pencemaran lingkungan, serta potensi penerapannya di skala usaha kecil dan menengah seperti batik Lasem.

Setelah sesi pengenalan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan berkeliling area produksi Batik Lasem Ningrat. Tim UNDIP bersama peserta diajak melihat secara langsung proses pembuatan batik, mulai dari pewarnaan hingga pencucian kain. Perhatian khusus diberikan pada area pembuangan limbah, di mana terlihat limbah cair hasil proses produksi yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi terbuka mengenai kemungkinan penerapan mini-IPAL portabel di Batik Lasem Ningrat, serta rencana tindak lanjut kerja sama antara UNDIP dan pengrajin batik untuk menciptakan pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan.

Menurut tim pelaksana, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pengrajin batik mengenai pentingnya pengelolaan limbah serta membuka jalan bagi penerapan teknologi sederhana namun efektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata agar industri batik tetap lestari sekaligus ramah lingkungan,” ungkap salah satu dosen Fisika UNDIP.