Semarang, 25 Oktober 2023 — Departemen Fisika Universitas Diponegoro bersama Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) menyelenggarakan Dialog Akademik 2023 sebagai forum resmi untuk menyerap aspirasi, keluhan, dan usulan perbaikan dari mahasiswa. Aspirasi dikumpulkan melalui “sowan angkatan” (kunjungan ke grup WhatsApp tiap angkatan) dan survei Google Form, sehingga suara mahasiswa terdokumentasi dan dapat ditindaklanjuti secara sistematis. 

Dari hasil penjaringan, beberapa isu utama mengemuka. Pertama, keberjalanan perkuliahan luring: mahasiswa menyoroti kuota kelas yang cepat penuh, keterlambatan atau perubahan jadwal mendadak, koordinasi materi pada matakuliah multi‐dosen, serta efektivitas evaluasi PBM. Kedua, sarana–prasarana: perlengkapan Laboratorium Fisika Material yang belum optimal, sejumlah peranti praktikum yang rusak, kursi kelas yang perlu perbaikan, serta akses Wi-Fi yang tidak merata. Ketiga, kegiatan akademik pendamping (KKN, kerja praktik/magang, penelitian): kebutuhan informasi yang lebih awal dan jelas, termasuk MoU magang dan konsultasi teknis peralatan penelitian. Keempat, administrasi: alur yang dinilai memakan waktu dan sulitnya menghubungi petugas pada jam tertentu. Kelima, Kampus Merdeka (MBKM): mahasiswa meminta sosialisasi lebih masif serta kejelasan konversi SKS agar tidak terjadi miskomunikasi.

Pihak departemen merespons terbuka dan lugas. Untuk persoalan kuota dan penjadwalan, departemen menegaskan siap berkoordinasi dengan fakultas terkait penambahan kursi/ruang bila diperlukan, sekaligus mengimbau pemilihan kelas paralel secara proporsional agar tidak terjadi penumpukan pada kelas “favorit”. Departemen juga berkomitmen mengingatkan dosen terkait disiplin waktu dan mendorong koordinasi materi sejak awal agar perkuliahan berjalan sesuai jadwal dan tidak melewati batas malam.

Pada aspek sarpras, departemen menyiapkan langkah pembenahan bertahap: pemetaan peralatan yang rusak untuk prioritas perbaikan/pengadaan, penataan ulang ruang laboratorium (termasuk partisi dan fasilitas pendukung seperti wastafel), dan optimalisasi ruang diskusi agar kegiatan praktikum dan riset mahasiswa lebih nyaman. Laporan kondisi alat dihimpun untuk segera ditindaklanjuti sebagai prioritas pembelajaran.

Untuk KKN, magang, dan penelitian, departemen menegaskan bahwa sebagian regulasi berada pada level universitas/LPPM, namun departemen tetap memfasilitasi—mulai dari surat pengantar, kanal konsultasi teknis, hingga rujukan unit administrasi yang relevan—serta mendorong kesesuaian bidang magang dengan kompetensi fisika. Terkait tugas akhir, jalur informasi dan kontak penanggung jawab diperjelas guna memperlancar pendaftaran dan pelaksanaan ujian.

Pada program MBKM, departemen menjelaskan prinsip konversi yang bersifat kasus per kasus dengan prioritas pada matakuliah pilihan (bukan mata kuliah inti), serta pentingnya komunikasi mahasiswa–dosen sebelum konversi. Mahasiswa juga diimbau menyerahkan bukti capaian (sertifikat lomba/penghargaan) tepat waktu agar dapat dipertimbangkan sebagai SKS sesuai regulasi yang berlaku.

Melalui Dialog Akademik 2023, Departemen Fisika meneguhkan pola kerja kolaboratif: mendengar secara aktif, mengurai masalah pada pokoknya, lalu bergerak dengan solusi realistis dan terukur. Harapannya, perkuliahan semakin tertib, layanan akademik kian responsif, dan ekosistem belajar–riset mahasiswa makin kuat.