Pada tanggal 9 November, Mahasiswa Fisika Universitas Diponegoro, Muhammad Ghulam Raihan, bersama satu peserta lain dari Universitas Indonesia, Fany Zahra Hanifa, telah menyelesaikan kunjungan akademik selama dua minggu di Department of Radiation Oncology, Universitätsklinikum Freiburg, Jerman. Program ini didanai penuh melalui DAAD SDG Mobility Programme, yang mendukung kolaborasi internasional dalam pendidikan tinggi dan penelitian.

Selama kegiatan, para peserta mempelajari praktik radioterapi modern, termasuk alur kerja adaptive radiotherapy, perencanaan berbasis radiobiologi, serta mengikuti prosedur QA mingguan bersama fisikawan medis. Mereka juga mendapatkan wawasan mengenai berbagai penelitian terkini, seperti machine-learning auto-segmentation untuk GBM dan evaluasi CT number pada citra CBCT untuk radioterapi adaptif.

Selain kegiatan akademik, para mahasiswa turut mengeksplorasi budaya dan alam kota Freiburg, mengunjungi Freiburg Münster, Titisee, Feldberg, serta kota-kota di sekitar seperti Strasbourg (Prancis) dan Basel (Swiss). Program mobilitas ini memberikan pengalaman berharga bagi pengembangan kompetensi, pemahaman klinis, dan jejaring profesional, sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia dalam bidang fisika medis.