Semarang, 16 September 2025 — Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro telah sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Internasional dengan menghadirkan narasumber tamu terkemuka yaitu Prof. Dr. Suriani Abu Bakar dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia. Acara ini berlangsung secara daring (online) dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen Program Studi Fisika FSM Undip maupun dari luar Undip, dengan topik menarik berjudul Recent Development of Electrochemically Exfoliated Graphene and its Hybrid Conductive Inks for Printed Electronics Applications”.

 

Pada kuliah umum kali ini, Prof. Suriani membahas perkembangan terbaru mengenai graphene yang dihasilkan melalui metode eksfoliasi elektrokimia, beserta pemanfaatan tinta konduktif hibrid berbasis graphene untuk aplikasi elektronika cetak. Teknologi yang dikembangkan ini berpotensi memberikan solusi inovatif bagi industri elektronik yang membutuhkan material konduktif ramah lingkungan, murah, dan memiliki keunggulan performa.

 

Prof Dr Suriani memaparkan tentang prinsip sintesis electrochemically exfoliated graphene. Metode eksfoliasi elektrokimia graphene adalah teknik “top-down” dimana grafit digunakan sebagai elektroda dalam sel elektrokimia yang berisi larutan elektrolit (misal: H2SO4, H2C2O4, K2SO4, amonium persulfat). Ketika tegangan listrik diberikan, ion dari larutan elektrolit akan melakukan interkalasi atau masuk ke antara lapisan grafit. Proses ini menyebabkan terjadinya pemisahan (eksfoliasi) lapisan-lapisan grafit sehingga terbentuk graphene. Mekanisme utama adalah interkalasi Ion. Ion dari elektrolit masuk ke celah antar-lapisan grafit akibat medan listrik; Reaksi di elektroda menghasilkan gas (seperti SO2) di antara lapisan grafit, menyebabkan “pemekaran” yang memisahkan lapisan menjadi graphene; dan Proses oksidasi terkendali dapat memperkenalkan gugus fungsi pada permukaan graphene untuk aplikasi khusus (misal: sensor atau tinta konduktif). Beberapa kelebihan metode eksfoliasi elektrokimia adalah:

  • Mudah & Sederhana, proses ini tidak memerlukan peralatan yang rumit, cukup dengan grafit, larutan elektrolit, dan sumber listrik.​
  • Ramah Lingkungan, metode ini tidak menggunakan reagen kimia berbahaya, lebih “green” dibandingkan metode kimia konvensional seperti metode Hummer’s.​
  • Waktu Reaksi Singkat.​
  • Dapat menghasilkan graphene dengan sedikit cacat dan konduktivitas listrik tinggi, cocok untuk aplikasi elektronik, sensor, dan elektroda baterai.​
  • Pengaturan elektroda maupun reaksi memungkinkan penambahan fungsi khusus seperti doping nitrogen atau oksigen agar graphene cocok untuk aplikasi komposit atau katalis.​

Melalui pemaparan Prof. Suriani pada kegiatan kuliah umum ini, peserta kuliah umum khusunya mahasiswa dapat mengetahui proses sintesis graphene yang efektif, peran material hibrid dalam meningkatkan konduktivitas tinta cetak, serta aplikasi mulai dari sensor, perangkat wearable, hingga sirkuit IoT masa depan. Diskusi juga telah membahas tren riset terkini, tantangan implementasi industri, dan prospek kolaborasi lintas disiplin dalam pengembangan teknologi graphene dan tinta konduktif. Kegiatan kuliah umum ini dikoordinasi oleh Prof. Dr. Heri Sutanto yang merupakan salah satu dosen di Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro yang mengembangkan bidang fisika material. Melalui kegiatan ini, Departemen Fisika FSM Undip menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan akademik internasional seperti kegiatan ini yang dapat memperkaya wawasan mahasiswa, dosen, memperkuat kolaborasi riset global, serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang fisika material dan aplikasinya