Semarang, 1 November 2024 Departemen Fisika Universitas Diponegoro bersama Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) menyelenggarakan “Dialog Akademik 2024” sebagai ruang temu aspirasi antara mahasiswa dan pimpinan departemen. Kegiatan tahunan Bidang Kesejahteraan Mahasiswa HMF ini menjadi jembatan komunikasi dua arah agar isu-isu akademik terserap dan ditindaklanjuti secara sistematis. 

Sebelum forum, HMF menghimpun masukan melalui dua kanal: sowan angkatan (kunjungan ke grup WhatsApp tiap angkatan) dan survei Google Form. Pendekatan ini memungkinkan setiap suara terdokumentasi dengan baik, lalu dipaparkan dalam forum bersama dosen dan pimpinan departemen.  Metode diskusi dengan mahasiswa di semua angkatan memberi ruang dialog yang hangat dan terarah, sementara Google Form memudahkan pengolahan data aspirasi secara terstruktur.

Empat tema utama yang mengemuka ialah: Program Kampus Merdeka (MBKM), keberjalanan sistem perkuliahan, kelompok studi (KBK), serta administrasi. Pada ranah perkuliahan, mahasiswa menyoroti perlunya pembaruan kuesioner evaluasi proses belajar-mengajar (PBM), disiplin ketepatan waktu, koordinasi materi ketika satu mata kuliah diajar lebih dari satu dosen, kejelasan transparansi nilai, dan SOP layanan akademik.  Untuk kelompok studi, isu utama adalah keterbatasan kuota pada KBK tertentu.  Dari sisi administrasi, mahasiswa mencatat lamanya proses layanan serta sebaran informasi magang dan pengambilan data tugas akhir yang dinilai belum merata. 

Departemen menyampaikan sejumlah langkah responsif. Pada MBKM, departemen menegaskan peran dan batas kewenangan prodi sesuai regulasi universitas, sekaligus membentuk tim konversi untuk membantu pemetaan mata kuliah yang relevan. Departemen juga membuka ruang pendampingan teknis dan koordinasi dengan koordinator MBKM tingkat universitas untuk memperlancar persetujuan, seraya mengingatkan pentingnya akuntabilitas dan performa mahasiswa.

Menjawab masukan PBM, departemen akan menyalurkan usulan penyederhanaan kuesioner dan penyediaan kolom komentar ke level fakultas sebagai pemilik kebijakan. Selain itu, data kasus ketidaktepatan waktu dosen akan dihimpun untuk dilakukan pengingat dan perbaikan berkelanjutan—dengan menekankan pentingnya komunikasi dosen–mahasiswa.

Terkait KBK, departemen menjelaskan bahwa proporsi kuota dihitung berdasar jumlah dosen setiap KBK dan membuka fleksibilitas lintas KBK—termasuk pilihan mata kuliah dan topik tugas akhir—agar mahasiswa dapat menyesuaikan minat akademiknya.   Pada aspek layanan, departemen mendorong penyusunan SOP bersama fakultas untuk isu-isu seperti pengembalian UKT dan alur kerja praktik, sekaligus penataan kuota pembimbing agar lebih merata.

Dialog juga merekomendasikan perbaikan tata kelola informasi—antara lain melalui publikasi alur administrasi dalam bentuk infografik—serta penguatan kanal komunikasi resmi departemen, sehingga mahasiswa memperoleh informasi magang, tugas akhir, dan layanan akademik secara jelas dan seragam.

Melalui Dialog Akademik 2024, Departemen Fisika meneguhkan komitmen kolaboratif: mendengar aspirasi secara terbuka, menindaklanjuti secara terukur, dan memperkuat budaya akademik yang sehat. Kolaborasi HMF–Departemen diharapkan terus menjadi teladan praktik tata kelola prodi yang partisipatif dan berorientasi pada mutu pembelajaran.